Senin, 21 April 2008

Merangkul Blogger, Mempromosikan Pariwisata Yogyakarta



Banyak orang menduga bahwa pariwisata Yogyakarta lesu karena gempa 27 Mei 2006 dan aktivitas Merapi yang meningkat beberapa waktu lalu. Padahal sebenarnya dua kejadian itu hanya salah satu sebab saja. Kenyataannya, perkembangan pariwisata Yogyakarta memang belum bisa sampai pada titik puncaknya meski kota ini telah menyandang predikat kota pariwisata. Hal ini tampak pada rata-rata durasi kunjung wisatawan di Yogyakarta yang hanya berkisar 1,6 hari dan tertinggal dari Bali yang mencapai 3,67 hari.
Salah satu penyebab singkatnya kunjungan wisatawan ke Yogyakarta adalah minimnya informasi tentang tempat wisata menarik. Yogyakarta nyaris "identik" dengan Kraton, Prambanan dan Borobudur; sehingga hanya ketiga objek wisata itulah yang banyak dikunjungi. Sedangkan obyek wisata menarik lainnya seperti kampung-kampung tengah kota, desa wisata, pantai alami di Kabupaten Gunung Kidul dan Kulon Progo dan berbagai kawasan lainnya seakan terabaikan.
Sebagai situs informasi Pariwisata Yogyakarta yang paling ramai dikunjungi, YogYES.COM mencoba menjawab permasalahan tersebut. Sejak awal Agustus 2006 lalu, YogYES.COM merilis Tour de Djokdja, e-zine wisata yang berisi artikel tentang sejumlah tempat wisata menarik di Yogyakarta. Tidak hanya terbatas pada tempat-tempat yang disebut "obyek wisata" saja, tetapi juga sudut-sudut kota yang memiliki potensi wisata namun belum begitu banyak dinikmati pesonanya.
Telah terbit 12 edisi, Tour de Djokdja mengajak pembaca untuk menikmati ekoturisme menyusuri pantai-pantai alami di Kabupaten Gunung Kidul seperti Pantai Ngobaran beserta masjid yang menghadap ke selatan dan santapan landak laut goreng serta Pantai Sundak dengan legenda perkelahian asu dan landak. Tempat menarik lain yang juga dihadirkan adalah Angkringan Lik Man dengan kopi joss, kampung tengah kota dengan sejarah penamaannya, Pasar Ngasem dan Pasar Klithikan.
Menyadari bahwa tak mungkin untuk menyebarkan informasi itu sendirian, YogYES.COM merangkul para blogger. Komunitas maya yang tumbuh bersama kemajuan teknologi internet itu dinilai memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap kondisi sosial sekitarnya. Kepedulian itu terbukti dari kebiasaan memasang tautan ke situs-situs yang memuat informasi menarik dan visi sosial tertentu.
YogYES.COM mengajak para blogger untuk memasang tautan ke Tour de Djokdja di situs blog masing-masing. Didukung aktivitas blogger dalam menjalin persahabatan dan berbagi informasi, informasi itu diharapkan dapat tersebar secara cepat dengan jangkauan luas. Dengan demikian, semakin banyak calon wisatawan yang mengetahui tempat-tempat menarik di Yogyakarta dan terdorong untuk mengunjunginya.
Saat ini, sudah lebih dari 100 blogger memasang tautan ke Tour de Djokdja. Dukungan tersebut bukan hanya datang dari blogger Yogyakarta, melainkan juga dari Jakarta, Semarang, Bandung, dll. Beberapa blogger juga memberikan apresiasi positif pada Tour de Djokdja. Seorang blogger mengungkapkan rasa salutnya ketika tim Tour de Djokdja meliput Kampung Kauman yang hingga kini tak dianggap memiliki potensi wisata. Ada pula blogger yang menilai bahwa Tour de Djokdja mampu menyajikan info Pariwisata Yogyakarta dalam perspektif yang unik. Banyak juga blogger yang memberikan komentar untuk menyemangati Pariwisata Yogyakarta, seperti "Maju terus Jogja", "Maju terus pariwisata Jogja" hingga "I luv Yogyakarta".
Meski sulit mengukur kaitan antara usaha YogYES.COM dan para blogger terhadap kemajuan pariwisata Yogyakarta, setidaknya statistik pengunjung situs ini bisa menunjukkan tanggapan yang cukup baik dari banyak pihak. Dalam kurun waktu tiga bulan, jumlah pengunjung situs naik dari 1700-an per hari menjadi 2700-an per hari. Perkembangan serupa juga ditunjukkan oleh jumlah kontak dan reservasi hotel (tanpa komisi) yang melalui situs ini. Perjalanan masih panjang, namun semoga setahap demi setahap Pariwisata Yogyakarta bisa benar-benar bangkit.

1 komentar:

Romantic mengatakan...

memang harur dipromosikan mas,
ben terkenal teko ndi-ndi