Senin, 07 April 2008

Gudang Pesona Aksesoris Rumah

Seperti penampilan manusia, sebuah rumah belum lengkap tanpa aksesoris yang bisa menambah pesona kecantikan yang didambakan setiap orang. Oleh karena itu, untuk menambah pesona kecantikan plus keasrian dan kenyamanan rumah yang kita tinggali, tidak ada salahnya jika kita menambahkan berbagai hiasan. Bila ada ruang sudut rumah yang masih kosong, kita bisa menempatkan pot-pot bunga atau patung-patung dari batu, sehingga rumah tampak menjadi indah dan enak dipandang mata.Tidak terlalu sulit untuk mencari ornamen rumah yang sesuai dengan keinginan. Di Gunungkidul sudah banyak penjual yang menyediakan berbagai alat pendukung kecantikan rumah ini. Sebut saja UD. SELO ADJIE, rumah yang terletak di Jalan Bendo Sari Rt.006/011 No. 45 Dusun Trengguno, Desa Sidorejo,Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul Kota Yogyakarta ini menyediakan berbagai hiasan rumah yang terbuat dari segala jenis batuan.Untuk membuat aksesoris rumah ini, ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Pasalnya, batu yang digunakan, bukan sembarang batu. Jenis batu yang digunakan benar-benar memiliki ciri khas dan kualitas tersendiri. di rumahnya tersedia segala jenis batu. Dari batu marmer, batu steaping, batu candi, batu andesit, batako, batu templek, RTA dan RTM, sampai batu-batu putih yang biasa ditaruh dalam akuarium. Tersedia juga, beragam ornamen yang terbuat dari batu, misalnya patung-patung hewan, pot-pot bunga serta berbagai bentuk ornamen lainnya.Tidak sekadar menyediakan bahan hiasan yang tersedia, jika Anda ingin membuat ornamen rumah sesuai dengan ide sendiri, UD. SELO ADJIE juga menerima tempahan pembuatan ornamen sesuai selera konsumennya. “Biasanya konsumen minta yang bentuk ornamennya seperti yang ia inginkan sendiri, jadi konsumen tinggal memberikan desainnya saja, baru kita kerjakan.Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan tempahan ornamen ini sekitar satu minggu hingga 1 Bulan. belum lagi jika motif ornamennya agak sulit. Harga Terjangkau Meskipun semua ornamen menggunakan batu yang berkualitas, tapi untuk masalah harga, tidak usah khawatir. Harga yang ditawarkan Di UD. Selo Adjie tidak sampai merogoh kocek terlalu dalam. “Masalah harga, biasanya tergantung seberapa besar ornamen yang akan dibuat dan jenis batu yang digunakan. Semakin besar ornamen yang dibuat maka semakin mahal.Selain menjual berbagai ornamen dari batu.

Efek Paduan Warna Plafond, Dinding, dan Lantai

Tidak dipungkiri lagi bahwa dengan adanya sentuhan warna dapat mengubah sesuatu menjadi lebih hidup. Begitu juga pada rumah kita. Kini dinding, plafond dan lantai rumah tidak lagi monoton dengan warna putih. Beragamnya variasi warna pada material seperti keramik, parquet, cat dinding dan plafond, membuat ruangan tempat tinggal menjadi lebih hidup. Namun kita perlu mengetahui efek-efek yang dapat ditimbulkan dari perpaduan antara warna plafond, dinding dan lantai agar suasana atau kesan yang ingin diciptakan pada ruangan tersebut tidak salah.
Lantai berwarna gelap dengan dinding dan plafond berwarna muda (pucat), dapat memberikan efek ruangan lebih luas.
Lantai dan plafond berwarna gelap sedangkan dinding berwarna terang (muda, pucat) dapat memberikan efek luas pada ruangan namun rendah.
Plafond, dinding, dan lantai berwarna gelap maka bentuk ruang akan hilang. Contoh, warna plafon dan dinding abu-abu tua dan lantainya keramik merah marun.
Lantai dan dinding belakang berwarna cerah, sedangkan dinding sisi kanan kiri dan plafond berwarna gelap dapat menciptakan efek lorong.
Lantai dan dinding berwarna gelap, sedangkan plafond berwarna cerah dapat memberi efek dalam basement.
Lantai, dinding sisi kanan kiri dan pelafond berwarna cerah sedangkan dinding belakang berwarna gelap dapat membuat ruangan terlihat lebih pendek(mengurangi kedalaman ruang)
Lantai, dinding belakang dan plafond berwarna terang, sedangkan dinding sisi kanan kiri berwarna gelap dapat memberikan efek ruangan terlihat lebih tinggi dan memanjang (sempit).
Lantai dan plafond berwarna terang, sedangkan semua sisi dinding berwarna gelap dapat mempertegas bidang horizontal
Semua sisi baik lantai, dinding, dan plafond berwarna terang dan pucat akan memberikan kesan lega dan bersih.
Tapi jangan lupa, pemilihan kualitas dan warna cat yang akan digunakan juga perlu diperhatikan agar terjadi keseimbangan warna dan hasil akhir yang maksimal. (Okliviana / berbagai sumber)

Gaya Natural Dengan Batu Alam

Untuk menyajikan gaya natural pada bangunan rumah tinggal, kita dapat mengekspos kealamian bata atau batu alam pada fasade rumah.
Biasanya bata merah yang paling banyak digunakan untuk dinding ekspos, karena di bandingkan dengan bata hollow yang juga digunakan untuk dinding ekspos, harga bata merah lebih murah. Tetapi walaupun harganya lebih mahal, bata hollow memiliki keunggulan tersendiri, antara lain memiki rongga di bagian tengahnya yang berfungsi untuk kekuatan dan meredam panas. Selain itu tampilan pada bata hollow lebih halus, lebih licin dan warnanya merata.
Selain itu ada alternatif lain untuk menyajikan gaya natural yaitu dengan menempelkan batu paras jogja atau batu andesit, pada keseluruhan dinding luar bangunan maupun bagian bawah dinding saja. Untuk batu paras, terdapat 3 jenis, yaitu batu paras berwarna putih, batu paras berwarna krem polos, dan batu paras krem bermotif. Batu paras berwarna putih adalah batu yang paling kuat dan padat.
Sedangkan untuk batu paras berwarna krem polos dan krem bermotif tidak telalu padat. Selain itu juga terdapat batu bali green.yang berbentuk kepingan, dan mirip dengan batu paras. Tetapi jenis batu ini agak sulit menempel bila di pasang pada dinding, sehingga sebelum pemasangan batu ini, pada bagian belakang batu harus di toreh-toreh terlebih dahulu, atau supaya terjamin lebih kuat menempel di dinding, sebaiknya setiap kepingnya perlu dipasang angkur.

Kamar Mandi Agar Asri



Menurut penelitian kamar mandi adalah salah satu bagian dari bangunan yang seringkali mengalami proses remodelling oleh para pemilik rumah. Mengapa kamar mandi? Karena kamar mandi adalah bagian paling privat dari bangunan yang harus memberikan kenyamanan dan keamanan bagi tuan rumah. Untuk hal ini bahkan pemilik rumah tak segan membelanjakan uangnya demi kamar mandi yang nyaman, indah, dan mewah. Dari mulai perencanaan, pembangunan, dan perawatan, kamar mandi memerlukan perhatian ekstra Dengan dukungan tenaga profesional yang berpengalaman dalam mengerjakan pekerjaan pemasangan marmer dan keramik kami menjamin kualitas pemasangan tegel kamar mandi Anda. Untuk remodelling kamar mandi, kami menangani mulai dari aspek desain, plumbing, pemasangan tegel berikut dengan pemasangan alat sanitair Untuk desain ulang kamar mandi kami memiliki tenaga arsitek spesialis untuk desain interior. Desain kamar mandi kami mengacu pada konsep desain kamar mandi yang secara harmonis menyatu dengan kondisi rumah dan secara psikologis memberikan rasa nyaman dan kemewahan yang menyenangkan hati.

Rumah Nuansa Alam Impian Warga Jakarta

KETIKA beberapa tukang kayu akhirnya menuntaskan pekerjaan bale bengong Ayu Laksmita memandang bangunan kecil itu dengan wajah puas. Ia dan suaminya, Johannes Kitono, akhirnya meraih impian memiliki sebuah rumah dengan nuansa Bali yang pekat.BALE bengong atau gazebo adalah bagian dari gaya arsitektur Bali yang berfungsi sebagai ruang informal, tempat menunggu atau tempat rileks.Wanita yang bekerja di lembaga pemeriksa keuangan ini menyukai nuansa Bali, bukan hanya karena ia memang orang Bali, melainkan karena kekagumannya pada gaya arsitektur Bali yang menawan. Kebetulan, suami dan tiga anaknya juga mempunyai selera yang sama. "Rumah ini menjadi impian kami semua, sejak tujuh tahun silam" sebut Ayu di Jakarta, Kamis (14/8).Tatkala hendak membangun rumah itu tahun lalu, Ayu dan Kitono bersepakat, rumah tersebut harus merefleksikan ketangguhan (sehingga bisa bertahan ratusan tahun), estetika dan kedekatan pada alam. Maka ketika memilih arsitek, suami istri ini langsung menekankan tiga tema tersebut.AYU dan Kitono serius dengan pendekatan tiga tema besar itu. Keseriusan tampak dari ketekunan mereka mencari batu-batu alam di beberapa provinsi, mencari lokasi penjualan kayu jati, perabot dari eceng gondok, furniture dari batang dan batok kelapa, serta atap-atap khas Bali.Arsitek dan para tukang, berjalan seirama dengan pemilik rumah. Keseriusan mereka tampak pada hasil pekerjaan detail rumah. Gerbang, tangga, lantai, dinding, hingga ke aksesori dikerjakan cukup mulus. Gerbang masuk, yang bermain dengan dinding agak tinggi, misalnya, mirip dengan beberapa rumah pemerhati seni di Ubud dan Umalas. Bale bengong dan kolam renang, dalam versi lebih kecil, juga mirip dengan bale bengong di pulau dewata itu.Rumah ini dilengkapi pula dengan warna khas yang disukai banyak warga Bali, misalnya pada warna kusen pintu dan jalusi yang dominan warna merah kecoklatan. Atau warna dinding yang dominan warna terang. Lantai marmer, apa boleh buat, tidak ia peroleh dari Bali, tetapi ia dapatkan dari Makassar.Lubang angin yang dikerjakan, cukup rapi, dan dalam jumlah yang cukup banyak. Ayu dan Kitono, agaknya benar-benar ingin dekat dengan alam. Oleh karena itu, meski langit-langit rumah, terutama di ruang tengah, mencapai hampir 20 meter, mereka tetap saja melubangi belasan bagian dinding untuk lubang angin."Kami benar-benar ingin angin alam, bukan AC, sehingga meski langit-langit sudah tinggi, kami tetap menggunakan lubang angin belasan buah" tutur Ayu.Demikian sukanya pada alam sehingga lukisan yang dipajang di rumah ini seluruhnya dengan pendekatan alam. Ada lukisan hutan, sawah, padang rumput, dan sebagainya.Apakah seluruh bangunan memenuhi harapan pemilik rumah?Ayu Laksmi dan Kitono tertawa, dan kemudian dengan terus terang menyatakan tidak sepenuhnya. Disebut demikian karena pada kenyataannya mereka hanya bisa memenuhi sekitar 80 persen keinginan melahirkan nuansa Bali dan dekat dengan alam.Kalau ingin dekat dengan alam, kami harus menanam sebanyak mungkin pohon-bukan sekadar menggunakan perabotan dari alam, misalnya eceng godong, batok, dan batang kelapa. Namun, kenyataannya kami tidak bisa menanam lebih banyak pohon tinggi sebab lahan memang terbatas (500 meter).Jika hendak dekat dengan alam, kami tidak menggunakan pintu yang ditutupi kawat halus penahan nyamuk. Aslinya, di Bali, memang tidak menggunakan pintu seperti itu, dan kalau takut nyamuk, tilam menggunakan kelambu halus."Soal ini, sampai menimbulkan perdebatan lama dengan istri. Istri saya ingin pintu tidak seperti itu, dan ngotot menggunakan pintu tanpa kawat kasa itu. Tetapi, saya (sambil tertawa terbahak-bahak-Red) bilang begini, sepanjang pemerintah tidak pernah mengeluarkan jaminan bebas demam berdarah di Indonesia, pintu itu tetap pakai kawat kasa. Saya suka alam, tetapi nyamuk penyebab demam berdarah nyebelin banget. Akhirnya istri saya bisa mengerti dan mengalah," tutur Kitono.Masih banyak hal, di mana keluarga ini akhirnya mesti mengambil langkah kompromi. Ayu Laksmita, misalnya, menyatakan, ia dan suaminya menyukai kamar mandi ala Bali yang terbuka dan dekat dengan pohon. Namun, itu tidak bisa dilakukan karena masalah keamanan dan privacy.Atau kolam renang, misalnya, mestinya menggunakan dinding dan lantai dari batu alam. Namun, hal ini toh tidak dapat ia lakukan karena alam di Jakarta berbeda dengan di Bali.Di sini, tutur Ayu, ia tidak tahu mengapa, batu alam demikian gampang berlumut sehingga sulit merawatnya. Akan tetapi di Bali, batu alam itu tidak mudah berlumut. Dan kalaupun berlumut, mudah dibersihkan."Kompromi lain, di sisi kolam renang, di kampung saya, biasanya ditanami pohon kamboja. Tetapi suami saya kurang suka. Kami berdebat, tetapi akhirnya saya mengalah. Tidak ada pohon kamboja di dekat kolam renang," tutur Ayu.Namun, baik Kitono maupun Ayu menyatakan, meski dengan segala kompromi itu, mereka toh happy, sebab setidaknya 80 persen dari nuansa rumah Bali dapat mereka raih. Hal lain, mereka pun merasa sangat at home di rumah itu. "Ini memang Jakarta, ya, keadaan itu mesti dapat diterima," ujar Kitono. (AS).

Minim, Tetapi Elegan dan Memikat

Minim, Tetapi Elegan dan MemikatKost Bergaya Minimalis. Bangunan bergaya arsitektur minimalis masih menjadi tren di 2008 ini. Tren ini ditangkap pengembang, bahkan pelaku bisnis kos-kosan macam seperti di daerah Cikutra Barat untuk merebut pasar.Di zaman yang serba praktis, dinamis, dan cepat saat ini, rumah bukanlah sekedar tempat tumpukkan perabot hias dan ornamen berkelas. Sesuai fungsinya, rumah yang ideal harus memberi kenyamanan, keamanan, sekaligus higenis. Esensi inilah yang melahirkan tren minimalis.Sekretaris Jendral Real Estate Indonesia Teguh Satrio dalam perbincangan, Jumat (4/1) mengungkapkan, tren rumah minimalis yang mewabah sejak 2000-an ini akan terus bertahan di 2008 ini. Dan, masih akan populer dalam beberapa tahun ke depan. Ini tidak terlepas dari pergeseran pola pikir pasar yang lebih mementingkan aspek fungsional dan efisiensi ruang.Bangunan bergaya interior atau arsitektur minimalis sejatinya menekankan hal-hal yang bersifat esensial atau fungsional. Bentuk-bentuk geometris elementer macam garis, persegi dan kubus, tanpa ornamen atau dekorasi menjadi karakternya. Sudut-sudut tegas dan warna netral macam putih dan krem terlihat menonjol. Keindahan atau kemewahan lebih terkesan dari keapikan susunan detail struktur atau arsitektur, bukan dari kerumitan ornamen penyertanya.Layaknya tren, arsitektur jenis ini tidaklah statis. Fleksibilitas dan kompromistis terhadap aspek geografis, iklim, dan selera, menyebabkan pola arsitektur minimalis yang kini banyak dipakai di Indonesia, tidak lagi murni. Minimalis modern, minimalis tropis, dan minimalis kontemporer, jadi ragam variasi. Pengunaan material batu alam berwarna gelap netral, logam, dan pilar (asal terbatas) pun tidak lagi diharamkan.”Minimalis tropis misalnya, mengakomodasi atap dan teras dalam struktur. Dalam konsep minimalis yang murni, kan tidaklah dikenal atap,” ucap Syarif Maulana Nuriman dari PT. Putera Papan Seruni, pengembang Buah Batu Regensi. Perumahan ini menyediakan pula kluster-kluster khusus yang berasitektur minimalis modern seharga Rp 300 juta – Rp 1,1 miliar.Peluang pasar yang menjanjikan dari tren yang terus mewabah ini pun dicermati para pengembang dan pelaku bisnis properti di Bandung. Mereka mengadaptasi gaya ini ke dalam kluster-kluster atau town house yang baru dikembangkan. Selain Buah Batu Regency, ada pula Kota Baru Parahyangan, Metro Regency Margahayu Raya, dan Town House de Bale Pakuan Ciumbuleuit.Di tempat yang disebut terakhir ini, seluruh rumah bahkan dibuat seragam bergaya minimalis modern. ”Bagaimanapun, kami bertindak berdasar tren pasar. Saat ini, tren minimalis itu kan masih terlihat menjanjikan. Kami berani mengembangkan karena tren jenis ini lebih abadi dan orang tidak cepat bosan,” ucap Indra Susanto dari Manejemen de Bale Pakuan. Tidak main-main, pasar perumahan ini pun ditujukan kepada golongan menengah atas. Harganya dipukul rata, yaitu Rp 2, 42 miliar untuk luas bangunan 350/150. Dan, sudah 95 persen terjual dalam waktu kurang 2 tahun !Merambah kosUniknya, wabah arsitektur minimalis ini tidak hanya menjalar ke bisnis properti, melainkan juga bisnis jasa dan persewaan kamar (kos). Namun, kuncinya tetap satu, merebut pasar. Tengok saja di sebuah bilangan di Cikutra Barat, Kota Bandung. Di sini, terdapat bangunan kos dan salon ”Abelle” yang berasitektur minimalis kontemporer.Riska Jamilia, salah satu penghuninya, mengatakan, keunikan asrsitektur itulah yang menjadi daya tarik kos itu. Membedakannya dengan kos lainnya. Di tempat itu, ia bisa merasakan ciri khas arsitektur yang tengah naik daun, sesuatu hal yang belum bisa diperolehnya di rumah. Tanpa perlu membeli, bisa menjadi bagian dari simbol identitas gaya hidup kaum urban itu.Yang menarik, gaya rumah minimalis ternyata identik dengan personasifikasi pemiliknya. Ada tiga makna filosofis desain minimalis yang bisa dikaitkan dengan karakter manusia, yaitu orientasi kualitas, mementingkan esensi, dan menyukai kebersihan.Teguh Satrio mengungkapkan, karakter personasifikasi macam ini umumnya ditemui pada pria yang tengah mengejar karir. Atau, belum di puncak karir. Golongan inilah yang umumnya memiliki rumah-rumah bergaya minimalis.Ia menambahkan, ke depan, aspek fungsional akan lebih mendominasi tren arsitektur modern ketimbang seni desain semata. (Yulvianus Harjono)JAKARTA, KOMPAS -

Model Rumah Tren 2008






























Untuk rekan rekan setia Kompas Forum yang ingin melihat bentuk desain rumah yang sedang Tren ataupun ingin mencari Inspirasi mewujudkan rumah idaman pribadi anda. Silahkan lihat Gallery Rumah di Website.Hasil karya team bangun rumah persada > http://www.bangun-rumah.com/galleryrumah.php














Keindahan Batu Alam




Sensasi Batu Alam

Indonesia begitu kaya dengan aneka jenis batu alam. Bebatuan yang dikandung bumi Nusantara ini memiliki pesona dan kekhasan tersendiri. Karena pesona dan kecantikannya, batu alam kemudian dimanfaatkan untuk memperindah penampilan rumah, baik sisi interior maupun eksterior.Dalam pandangan arsitek Asfarinal, batu alam memiliki warna yang khas dan tekstur yang sangat kaya. ''Batu alam juga memberi nuansa lain, baik secara psikologis maupun visual kepada pemiliknya,''.Tak hanya itu, banyak orang juga meyakini bahwa batu alam mampu menumbuhkan kesan dinamis. Ia mampu menghidupkan suasana yang alami. Pada rumah bergaya mediteranian misalnya, batu alam biasanya hadir lebih dominan di bagian eksterior. Lantai, dinding, tangga, serta taman biasanya diselimuti batu-batu alam ini. Agar tampak lebih cantik dan dinamis, biasa digunakan kombinasi beberapa jenis batu alam. Misalnya saja, dinding menggunakan kombinasi batu palimanan, batu Gunung Kidul, dan batu candi. Pada bagian interior, batu alam bisa hadir di ruang makan atau ruang keluarga. Biasanya, batu alam dihadirkan untuk mempermanis bagian taman dalam rumah, atau sebagai material kamar mandi kering.Di pasaran, kini tersedia beragam jenis batu alam antara lain: batu alam kuning, batu hijau SKB, batu andesit polos/bakar, batu candi, batu templek, batu bronjol, batu alor, terrazo, batu suri, batu ornamen, batu relief, tebing, dan marmer. Selain itu, ada pula batu alam jenis palimanan.Menurut Marsaid, seorang pengusaha batu alam, masing-masing batu alam memiliki kekhasan berbeda. Ia mencontohkan, batu alam kuning, terrazo, candi, templek, dan marmer biasanya dipasang di dinding sebagai hiasan dengan berbagai ukuran. Sedangkan batu jenis alor dan bronjol, merupakan batu tabur yang berbentuk seperti kerikil. ''Kedua batu ini biasanya digunakan untuk hiasan taman dengan campuran adukan semen,'' paparnya. Perawatan Tentu ada perawatan khusus agar batu alam bisa tampak cantik dalam waktu yang lama. Agar batu alam Anda selalu tampak indah, perhatikan pada saat pemasangan. Jangan biarkan bekas semen di permukaan batu sampai kering. Batu memiliki sifat porous (menghisap air) sehingga apabila semen didiamkan di permukaan batu sampai kering, maka akan sangat sulit dihilangkan.Kemudian, setelah batu alam dipasang, sikat permukaannya dan keringkan. Lalu lapisi dengan cairan coating. Jangan lupa, enam bulan kemudian, hal serupa mesti Anda lakukan lagi. Dengan cara demikian, ancaman lumut dan jamur pada batu alam di rumah Anda, tak lagi menjadi masalah yang memusingkan.

Mendesain Batu Pijakan

BATU pijakan atau stepping stones adalah ornamen alternatif untuk mempercantik lanskap taman. Namun, tak sebarang batu bisa dipakai untuk elemen keras (hardscape) ini. Ornamen batu pijakan ini bisa dibeli di pasaran. Namun, Anda bisa juga membuat sendiri dengan mencetaknya langsung di tempat yang diinginkan. Menurut arsitek lanskap Nirwono Yoga IALI, bentuk dasar dari batu pijakan tidak banyak. “Paling hanya membulat dan mengotak, bentuk kotak juga paling hanya dibuat bujur sangkar atau persegi panjang,” ujarnya. Hal senada diutarakan oleh Ir Nugroho Widhi IAI HDII. Dia mengatakan, kalaupun ingin model yang lebih unik bisa menggunakan bentuk pentagon, oval, dan sebagainya. “Selama hal tersebut sesuai selera pemiliknya,” ucap sang arsitek. Model jalan setapak yang terpisah maupun yang menyambung memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk model terpisah, kita bisa lebih leluasa dalam menempatkannya. Bahkan, ketika lanskap taman Anda berubah, tidak perlu biaya tambahan membuat batu pijakan yang baru. “Nah, hal ini jadi kekurangan model menyambung, tidak dapat diubah dan permanen. Variasinya hanya desain permukaan kalau tiba-tiba kita bosan dengan tampilannya,” ujar Nirwono. Nirwono pun menjelaskan tahap demi tahap cara pembuatan batu pijakan tersebut. Menurut dia, teknik pembuatannya tidak sulit, buat cetakan sesuai bentuk yang diinginkan, isi dengan adukan semen sampai ketebalan 5-7 sentimeter. Kemudian percantik bagian permukaan dengan hiasan yang Anda inginkan. Tahap ini yang membutuhkan sedikit kreativitas agar batu pijakan Anda jadi menarik. Jika Anda ingin menggunakan batu pijakan after market, menambahkan adukan semen sebagai dasarnya akan memperkuat batu pijakan tersebut. “Cuma tergantung bahan yang dibeli, kalau seperti batu candi butuh dasar semen lagi karena lebih mudah pecah, berbeda kalau misalnya menggunakan batu andesit, langsung diletakkan saja,” ucap Widhi. Tahap mendesain permukaan batu pijakan juga sebenarnya tidak sulit. Contoh batu pijakan yang paling umum adalah model batu koral. Saat cetakan adukan semen masih basah, batu koral kecil-kecil disebar merata di seluruh permukaan.Kemudian pada saat setengah kering, sikat permukaan batu pijakan agar batu koral tersebut lebih terekspos dan bersih dari cipratan semen. “Namun, jangan lupa membuat lis atau pembatas (border line) dengan lebar 5 sentimeter pada bagian pinggir pijakan. Ini agar batu koral tidak mudah lepas,” ujar Nirwono. Dari sisi perawatan, sebenarnya pemakaian stepping stones ini relatif mudah dan tidak ada perawatan khusus. “Tapi kalau ingin disempurnakan, bisa dengan coating antilumut. Itu juga tidak terlalu perlu karena justru nuansa alami yang diinginkan dari bebatuan taman,” kata Nirwono. Pendapat yang sama juga diungkapkan Widhi. Dia menilai sifat bebatuan akan semakin mengkilap ketika sering diinjak sehingga langkah perawatan sederhana yang dibutuhkan hanya disikat agar lumutnya hilang. Jika berbicara masalah fungsi utama dari batu pijakan, banyak hal yang didapat dari ornamen ini. Tujuan utama yang paling sering jadi pertimbangan orang adalah untuk dijadikan area lalu lalang orang-orang yang melalui taman. “Sehingga jelas di mana harus berpijak ketika memasuki area taman,” kata Widhi. Fungsi berikutnya adalah untuk menjaga kelestarian rerumputan. Tidak jarang taman tanpa batu pijakan mengalami degradasi kesuburan. Rumput jadi gundul karena sering diinjak akibat tidak tegasnya area pijakan. “Dengan adanya batu pijakan, otomatis orang-orang akan melewati batu pijakan tersebut,” ujar Nirwono. =OKZ/VID

Tips & Trik


TINGGAL di pusat kota, di tengah pertumbuhan zaman, tidak mengikis kecintaan desainer Agnes Budisurya terhadap hunian asri bergaya tujuh puluhan. Seperti apa bentuknya? Sejak pertama kali ditempati tahun 1978, rumah asri yang berlokasi di kawasan Duren Tiga milik Agnes Budisurya, sama sekali belum pernah direnovasi. Si pemilik rumah yang berprofesi sebagai desainer ini mengaku tidak memiliki cukup waktu untuk selalu bongkar pasang atau merenovasi huniannya. “Jika ada waktu yang sedikit itu lebih baik digunakan untuk mengurus taman saya,” tutur Agnes. Yah, Agnes dan suaminya, Teddy Budisurya, membangun rumah dengan luas tanah 1200m2 dan bangunan yang dibuat dua lantai itu atas dasar kecintaannya pada alam. Agnes sangat menyukai taman, tanaman, dan berkebun. Di rumah ini dia memiliki taman depan, taman belakang, dan taman dalam rumah. Kebetulan tanah di sekitar tempatnya tinggal masih termasuk perbukitan, lebih tinggi dari jalan raya, iklimnya menjadi lebih sejuk. Taman depan tersebut menjadi saksi lahirnya dua generasi. Empat anak mereka, Reza Budisurya, 36, Bona Budisurya, 35, Yudha Budisurya, 29 dan Rama Budisurya , 27 serta dua cucu mereka, Jade dan Bianca. “Kalau sore begini, saya dan cucu main di sini,” ujar Agnes seraya menyeruput teh hangat di teras. Saat itu Agnes duduk di teras depan bermodel segitiga. Uniknya, meja bundar itu terbuat dari timba kayu besar dan alu. Fasad rumah tersebut memiliki teras segitiga dengan hamparan rumput hijau. Sebuah koleksi Philodendron berusia lebih dari sepuluh tahun menghuni sisi depan dan kiri teras. Melihat langit-langitnya, teringat akan rumah kakek dan nenek kita dulu. Melirik ke dalam, terlihat ruang keluarga klasik dengan sofa pendek cokelat dan karpet berwarna abu-abu.=OKZ/VID

Forum Komunitas Online Gunungkidul



Mari semua warga gunungkidul bergabung dalam forum ini
tanks.
terimakasih atas partisipasinya